Mahesa Daya Engineering

 Banyak yang bahagia dapat gusuran. Tapi liat duit segitu banyak banyak kepentingan yang ikut serta. Saya ingat ngobrol sama pakde yang punya kost cerita. Banyak yang main sehingga rantai makelar main minta bagian mungkin karena di tb simatupang ya...  Bahkan saking bodonya ada yang dapat cuma sisanya itu juga habis u beli hp uang sisa gusuran di situ. Padahal tanah disitu luar biasa harganya.  Jadi hati - hati kalau dapat tanah gusuran jangan asal terima jadi perlu cek detil. 😅😅😅😅😁.

 Perlu dipahami  1. Bangunan tua biasanya tidak dihargai 2. Mesti banyak perjanjian soal hal detil Banyak yang kesusahan menjual tanahnya karena luasanya cukup besar padahal di daerah strategis banyak yang pengen. Namun luasan tanahnya cukup lebar.  Mungkin ini bisa dipakai alternatif kalau butuh cepat 1. Jual lah secara girik perbagian - bagian dan dipatok pun harus dengan perjanjian kalau perlu notaris. 2. Perlu kesepakatan jelas tentang hal ini dan kapan akan dibagi.  3. Kalaupun sampai tempo apabila sertifikat masih dipegang kita mungkin sebagai alternatif. 4. Lakukan dengan orang yang udah kita kenal baik apabila terpaksa seperti ini supaya tidak jadi masalah di kemudian hari.  Sekedar menambah wawasan. 

Ini statigrafi dua mega proyek di Indonesia. Mungkin ada yang bisa bedakan. pada MRT ada istilah aluvium dan dualivium. Sedangkan yang bawah tidak ada hanya klasifikasi tanah. Juga saya sering temui soal pewarnaan yang tidak sesuai juga motif dari jenis tanah. Karena tanah memiliki simbol - simbol tergantung jenis tanahnya. Hanya untuk koreksi ke depannya.   

 Saya ingat 2012 pertama kali kesana diantar bapak dan ibu saya. Daerah itu sangat sepi bahkan saya liat sendiri ada orang kecelakaan cuma di diamkan saja orang - orang ga peduli. Daerah itu belum banyak gedung kayak sekarang. Yang ada mikrolet itu yang nyetir sopir tembak. Jangan mikir keamanan lagi kadang koplingnya aja ga kebungkus rapi. Kayak besi dikaitin ke mesin aja. Kadang drivernya sim nya aja ga ada. Banyak perampokan dan isu pemerkosaan sangat kencang saat itu.  https://rmol.id/read/2012/01/05/51079/pelaku-pemerkosaan-di-angkot-diduga-kebanyakan-sopir-tembak. Ini buktinya.  Jembatan penyebrangan cuma satu - satunya saat itu. Banyak isu kriminal disitu. Saya ngantor di salah satu gedung itu. Isu ini sampai dibahas di kantor dalam setiap pertemuan k3 kami di wanti - wanti u meninggalkan daerah itu. Bahkan saya ingat tempat kost saya aja kalau udah jam 6 udah gelisah pulang.  Dan dari perusahaan disiapkan satpam di ujung - ujung penyebrangan. Sekarang bisa di...

  Ini banyak terjadi di Indonesia yang mengakibatkan para workernya menderita. Karena pertikaian akan banyak sekali terjadi bisa tanpa penyelesaian. Akibatnya yang muncul adalah bawahan - bawahan bermulut toxic persinggungan akan banyak sekali terjadi. Jadi kerja ga hanya sekedar beban kerjaan namun harus mampu nanggung cemooh. Yang mestinya bergerak adalah manajemen posisi dia diatas namun karena tujuan memperkaya diri sendiri kadang abai pokoknya cari profit sebesar - besarnya lalu kalau sampai perusahaannya hancur saya khan sudah kaya... 😆😆😆😆😆

 Dalam beberapa tahun ini saya berpindah dalam berbagai perusahaan. Alasan berhenti bermacam - macam mungkin masalah pribadi ga perlu disebutkan.  Ada seseorang yang menjadi team leader yang benar - benar memanusiakan anak buahnya. Atasan saya pak yoyon.  Kelebihannya:  Kami kadang kerja sampai pagi dia rela menunggu walaw hanya buat laporan di akhir. Dia bisa mendamaikan pertikaian antara expatriat dan lokal. Dia bisa menyusun langkah kami sebagai engginer kapan kami maju dan bergerak atau jenis laporan yang dibuat.  Dia mampu mengenali tipikal sifat pekerjanya dan menyesuaikan pekerjaan yang dilakukan dengan style nya sendiri.  Dia mengimprove anak buahnya dengan pelatihan sampai mengajari ob menjadi driver. Pelatihan setir ini berlaku u semua dan menggunakan fasilitas kantor.  Kadang ada lomba catur sederhana sesuai kesukaannya u menghibur anak buahnya. Jadi selama bekerja dengan dia ga ada istilah kerja -keja tipes... tapi kerja -kerja semangat dan...